Gatomon - Digimon
Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, 25 Desember 2010

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENUJU ” INNOVATIVE SCHOOL ”



BAB I
PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DALAM RANGKA MENUJU ” INNOVATIVE SCHOOL ”

A. PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan
di dunia pendidikan.
Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan
pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana,
namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam
kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang
konvensional menjadi nonkonvensional.
Dalam rangka Innovative School, sekolah harus merespon perkembangan dunia
teknologi yang semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang
baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan
elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian, peran
guru tetap dibutuhkan di kelas, ia sebagai desainer, motivator, pembimbing, dan
sebagainya dan tentunya sebagai sosok individu harus tetap dihormati.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (CIT) merupakan suatu kebutuhan menuju
”Innovative School” karena dengan penggunaan CIT diharapkan adanya peningkatan
mutu belajar/ mengajar, peningkatan produktivitas/ efisiensi dan akses, peningkatan
sikap belajar yang positif, pengembangan professional/ staff dan adanya peningkatan
profil/ pengenalan. Kelima hal tersebut merupakan harapan sekaligus kebutuhan yang
menjadi dasar perlunya penerapan CIT di sekolah. Dengan demikian diharapkan
sekolah mengalami perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan global tetapi
tetap searah dengan visi dan misinya yang dikorelasikan dengan kebutuhan sekolah
dan daerah.
Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada
masalah elektronika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas
untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa Pengertian Teknologi Pendidikan
b. Apa macam-macam Teknologi Pendidikan
c. Apa manfaat dan kekurangan Teknologi Pendidikan
d. Apa hubungan Teknologi Pendidikan dan ”Innovative School”.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui
pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat
elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai
pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih
mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang
untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah.
Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih
banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah.
Menurut Paul Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi
meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan
manusia.
Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera pertama
proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke
bawah sampai lima belas teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku.
Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd
Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis
dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan.
Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976)
Teknologi Pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai
atau menemukan solusi permasalahan.
Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah
pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:
- Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan
lingkungan yang melibatkan pelajar.
- Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya
untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir
kritis.
- Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar
secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.

B. Macam-macam Teknologi Pendidikan
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,
kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan
daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus
mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu ada
lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.
1. Lima macam Teknologi
- Teknologi yang pertama : Sistem berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode
di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak
kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan
peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep
sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait.
- Teknologi yang kedua: Desain sistem
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan
harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem
yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
- Teknologi yang ketiga: Kualitas pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu
produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan
yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi
pendidikan/ sekolah.
- Teknologi yang keempat : Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah
perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk
aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan,
Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
- Teknologi yang kelima : Teknologi pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia,
Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan
strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran
elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi
pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar.
Kelima teknologi tersebut merupakan suatu keterpaduan untuk menuju inovasi
pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi
peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk
perubahan yang efektif.
2. Tiga macam teknologi pendidikan
Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972) ada tiga yaitu:
- Teknologi pendidikan satu
Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti
proyektor, laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik
lainnya). Teknologi mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar
dengan alat yang memancarkan , memperkuat suara, mendistribusikan, merekam
dan mereproduksi stimuli material yang menjangkau pendengar/ siswa dalam
jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien.
- Teknologi pendidikan dua
Teknologi pendidikan dua mengacu pada ”perangkat lunak” yaitu menekankan
pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam
pengembangan instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi
dua, menyediakan keperluan bagaimana merancang yang baru atau
memperbarui yang sekarang, bermanfaat pada pengalaman belajar Mesin dan
mekanisme dipandang sebagai instrumen presentasi atau transmisi.
- Teknologi pendidikan tiga
Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu
“peragkat keras“ dan perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi
utamanya yaitu ke arah pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan
manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan
sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi
diagnostik yang menarik. Dari ketiga macam tekonologi di atas dapat dikatakan
bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya
mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai
persepsi yang benar, namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan
keduanya perangkat keras dan lunak.

C. Manfaat Teknologi pendidikan dan kekurangannya
1. Manfaat teknologi pendidikan
· Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi
pengetahuan:
_ Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
_ Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar.
· Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan
yang mendukung pelajar :
_ Untuk mengakses informasi yang diperlukan.
_ Untuk perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
6
· Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan
berbicara.
_ Untuk berkolaborasi dengan orang lain.
_ Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara
anggota sosial.
· Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar
_ Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang
mereka ketahui.
· Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
· Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efisiensi proses belajar
mengajar.
· Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
2. Kekurangannya
· Pihak guru yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai elektronika akan
tertinggalkan oleh siswa.
· Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa
mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang.
· Teknologi pendidikan baik itu hardware maupun soffware membutuhkan biaya
yang mahal.
· Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan.
· Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk Hardware memerlukan kontrol
yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan software.
· Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
D. Hubungan Teknologi Pendidikan dan Innovative School
Inovasi pendidikan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh tiap sekolah jika
sekolah ingin maju. Perubahan sekolah bukan hanya dilihat dengan adanya
seperangkat alat elektronika yang canggih di sekolah, namun banyak aspek yang
menjadi indikator. Innovative school artinya perubahan sekolah atau perubahan
pendidikan.
Ciri-ciri inovasi pendidikan dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun
menurut ashby 1967 ada empat :
- Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas
pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke
sekolah.
- Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan
- Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan
ketersediaan buku lebih luas.
- Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD
proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).
Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan banyak
masalah, dan untuk itulah kelima teknologi yang dibahas pada point sebelumnya
sangat membantu untuk solusi pemecahan.
Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan sekolah sesuai visi dan misinya
tentunya sangat tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem berfikir, sistem
desain, ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri
maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan
mereka. Banyak program sekolah yang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan
maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan
sarana prasarananya.
Yang jelas perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan
dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir membuat desein
pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap pendidikan.
Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi
pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi
merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya.
- Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi
pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk
sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang.

B A B III
P E N U T U P

A. Kesimpulan
Arti pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek yang terpadu untuk
menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan.
2. Teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam usaha menuju “ Innovative School “
atau perubahan sekolah karena dalam teknologi pendidikan tidak hanya unsur
elektronik saja yang ada tapi SDM yang berkualitas atau mampu berpikir,
mendesain sistem, dan punya ilmu pengetahuan untuk melakukan manajemen
perubahan serta melakukan teknologi pembelajaran.
3. “ Innovative School “ perlu dilaksanakan supaya sekolah mampu menjawab
tantangan global dan tuntutan masyarakat.
B. Saran
1. Hendaknya sekolah mempersiapkan sarana prasarana untuk kebutuhan tekonologi
pendidikan.
2. Hendaknya sekolah menyiapkan SDM yang siap menerapkan teknologi pendidikan
untuk perubahan sekolah (Innovative School ).
3. Hendaknya pemerintah sering mengadakan pelatihan seperti Jardiknas atau Diklat
Komputer.


DAFTAR PUSTAKA
Andi Afifuddin. 2007. Penggunaan metode E-Learning Dalam Proses Belajar
Mengajar di Sekolah pada Mata Pelajaran TIK Tingkat SMP.
Majalengka, Jawa Barat
Davil H. Jonassen. Tekonologi Pembelajaran dengan suatu pendekatan Perspektif
(Construktif).
Nw Jersey, Columbus ohio ; Pennsylvonia state University.
Ivor K. Davis. 1976. eknologi Pendidikan “ contoh yang sempurna Paradigma dan
model. London.
Prof. Nyoman S. Degeng. 2004. Pembelajaran konstruktivistik Vs Behaviouristik.
Malang : Universitas Negeri Malang
Prof. Sutomo & Sugito M.Pd. 2005. Kapita Selekta & Problematika Teknologi
pendidikan. Surabaya UNIPA.
Sandra Wills and Shitley Alexander. Pengantar Manajemen Teknologi Belajar dan
Mengajar.
11

DISNAL

EVALUASI PEMBALAJARAN
Evaluasi Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dalam proses mendisain pembelajaran dan belajar agar dapat mengetahui keefektifan proses belajar dan pembelajaran yang sedang dirancang.  Evaluasi yang dimaksud terkait dengan bentuk fisik (protototipe produk, seperti video, buku ajar, slide presentations, dsb) atau berupa program sebagai aspek intangible.  Hasil evaluasi berupa masukan yang menjadi acuan untuk perbaikan produk dan program. Dengan demikian setiap subsistem pembelajaran dapat berubah dan diperbaiki demi peningkatan mutu proses belajar dan pembelajaran.
Asesmen Belajar
·         Fungsi Asesmen :
Ø penempatan (placement)
Ø perbaikan (remedial)
·         Jenis
Ø Tes
Ø Nontes
Ø Portofolio
Ø Penyusunan tes yang baik dan benar mengacu pada tujuan pembelajaran dan proses belajar.
Untuk itu, Anda memerlukan panduan penyusunan berupa kisi-kisi. Berikut model kisi-kisi yang perlu disusun sebelum membuat soal.
·         Interpretasi Hasil
Ø Penilaian Acuan Norma (PAN)
Ø Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian untuk belajar
Penilaian adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi tentang belajar siswa. Tujuan utama penilaian adalah untuk memberikan informasi tentang prestasi siswa dan kemajuan dan menetapkan arah untuk mengajar sedang berlangsung dan belajar.
            Biasanya, proses ini disebut sebagai 'Penilaian untuk Belajar' dan dirancang untuk meningkatkan pengajaran dan pada akhirnya meningkatkan hasil belajar.Dewan Studi
meringkas 'Penilaian untuk Belajar' K-10 sebagai:
·         Sebuah bagian penting dan terintegrasi mengajar dan belajar
·         Mencerminkan keyakinan bahwa semua siswa dapat meningkatkan
·         Melibatkan menetapkan tujuan pembelajaran dengan siswa
·         Membantu mahasiswa mengetahui dan mengakui standar mereka bertujuan untuk
·         Melibatkan siswa dalam penilaian diri dan penilaian sejawat
·         Memberikan umpan balik yang membantu siswa memahami langkah-langkah berikutnya   dalam belajar dan merencanakan cara untuk mencapainya
·         Melibatkan guru, siswa dan orang tua di merefleksikan data penilaian
·         Simak
·         Baca secara fonetik.
Evaluasi Program
Evaluasi Program adalah evaluasi yang dilakukan terhadap aspek intangible dari suatu kurikulum atau program pendidikan. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan belajar mengajar di kelas, penerapan strategi pembelajaran, atau proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Untuk itu, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik dapat dievaluasi. Pelaksanaan evaluasi tersebut dapat menerapkan evaluasi belajar atau asesmen atau dapat menggunakan tehnik nontes.
Evaluasi Media dan Sumber Belajar
Evaluasi Media dan Sumber Belajar adalah evaluasi yang terkait dengan aspek tangible dari suatu kurikulum atau program kependidikan. Pelaksanaan evaluasi ini ditempuh dalam dua cara, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
(*)1
Apakah evaluasi formatif?
      
Evaluasi Formatif adalah metode menilai program senilai saat kegiatan program sedang membentuk atau terjadi. evaluasi formatif berfokus pada proses (Bhola 1990).
Contoh :
Berikut adalah beberapa contoh evaluasi formatif:
·          Menguji pengaturan pelajaran dalam primer sebelum publikasinya

·          Mengumpulkan umpan balik terus menerus dari para peserta dalam program dalam   rangka untuk merevisi program sesuai kebutuhan
Bagaimana melakukan evaluasi pelatihan formatif ?
 
Tujuan
Berikut adalah beberapa tujuan evaluasi formatif:
·         Untuk menilai suatu kursus pelatihan atau lokakarya karena kemajuan
·         Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program
·         Untuk menentukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pelatihan
Langkah
 Ikuti langkah-langkah untuk melakukan evaluasi pelatihan formatif:
 1.Amati perilaku peserta pelatihan.
 2.Telah pembicaraan informal tentang kegiatan pelatihan dengan trainee.
 3.Berikan tes pendek untuk trainee.
 4. Mengadakan diskusi kelompok dengan peserta pelatihan untuk mendapatkan umpan
     balik
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
·         Apakah Anda mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan benar?
·         Apakah Anda melihat daerah lain yang membutuhkan perhatian?
·         Apakah ada indikasi bahwa tujuan pelatihan akan terpenuhi?
·         Apakah tujuan perlu direvisi?
·         Apakah topik pelatihan yang diajarkan?
·         Apakah topik pelatihan tambahan datang yang perlu diajarkan?
·         Apakah metode pelatihan yang tepat atau apakah Anda perlu menyesuaikan mereka?
Mengevaluasi pelatihan

Pengantar
            Mengevaluasi program pelatihan atau kursus pelatihan berarti terus menerus menilai kemajuan dan keefektifannya.
Manfaat
Berikut adalah beberapa manfaat dari pelatihan menilai:
    * Evaluasi meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan pelatihan.
    * Evaluasi membantu menentukan sejauh mana tujuan pelatihan telah tercapai.
    * Evaluasi memberikan wawasan untuk
          o  meninjau
          o  menyesuaikan, dan
          o  merevisi tujuan, jadwal, dan prosedur.
Diskusi
            Evaluasi harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan budaya yang
memberikan gambaran yang akurat tentang kekuatan dan kelemahan dari program pelatihan atau kegiatan.

Apakah pretraining evaluasi?
 
Definisi
 evaluasi Pretraining adalah metode menilai nilai program sebelum kegiatan program dimulai.

Bagaimana melakukan evaluasi pelatihan sumatif ?
 
Tujuan
  Berikut adalah beberapa tujuan evaluasi sumatif:
·         Untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelatihan tercapai dan rencana    pelatihan awal dilaksanakan

    
·         Untuk membantu Anda memutuskan apakah kegiatan pelatihan atau bagian-bagiannya harus direvisi, melanjutkan, atau dihentikan
Langkah
  Ikuti langkah-langkah untuk melakukan evaluasi pelatihan sumatif:
   1. Mintalah peserta melakukan demonstrasi pelajaran.
   2. Ada orang lain mengamati perilaku trainee '.
   3. Berikan tes komprehensif untuk para peserta.
   4. Kumpulkan tayangan pelatih dan trainee melalui kuesioner dan wawancara.
   5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
·         Apakah Anda memenuhi tujuan pelatihan?
·         Apakah Anda perlu untuk memperbaiki dan memodifikasi beberapa   daerah?
·         Jika Anda melakukan kegiatan pelatihan lagi?
·         Bagaimana Anda dapat membantu peserta pelatihan mencapai lebih lanjut?

Formatif v.s. Evaluasi sumatif

Evaluasi Evaluasi
Formatif sumatif
Evaluasi Formatif sedikit lebih kompleks dari evaluasi sumatif. Hal ini dilakukan dengan sekelompok kecil orang untuk "uji coba" berbagai aspek bahan ajar. Sebagai contoh, Anda mungkin meminta seorang teman untuk melihat ke halaman web Anda untuk melihat apakah mereka grafis menyenangkan, jika ada kesalahan Anda telah kehilangan, jika memiliki masalah navigasi. Ini seperti memiliki seseorang terlihat melewati bahu Anda dalam tahap pengembangan untuk membantu Anda menangkap hal-hal yang Anda kehilangan, tapi satu set segar mata mungkin tidak. Kadang-kadang, Anda mungkin perlu untuk memiliki bantuan dari target pemirsa. Misalnya, jika Anda sedang mendesain bahan pembelajaran bagi siswa kelas ketiga, Anda harus memiliki ketiga kelas sebagai bagian dari Evaluasi Formatif Anda.
Berikut adalah beberapa definisi penulis yang berbeda tentang Evaluasi Formatif yang akan membantu Anda memahami perbedaan.

Scriven, (1991)
Evaluasi Formatif biasanya dilakukan selama pengembangan atau perbaikan program atau produk (atau orang, dan seterusnya) dan hal itu dilakukan, sering lebih dari sekali, untuk staf in-house program dengan tujuan untuk meningkatkan. Laporan biasanya tetap di rumah, tetapi evaluasi formatif serius dapat dilakukan oleh penilai internal atau eksternal atau lebih, kombinasi, tentu saja, staf program banyak, dalam arti informal, terus-menerus melakukan evaluasi formatif.
Weston, Mc Alpine, dan Bordonaro, (1995)
Tujuan evaluasi formatif adalah untuk memvalidasi atau memastikan bahwa tujuan dari instruksi yang telah ditetapkan dan untuk meningkatkan instruksi, jika perlu, dengan cara identifikasi dan remediasi berikutnya aspek bermasalah.
Worthen, Sanders, dan Fitzpatrick, (1997)
Evaluasi Formatif dilakukan untuk menyediakan staf program informasi evaluatif yang bermanfaat dalam meningkatkan program.
Robert Taruhan
"Ketika memasak selera sup, itu formatif, ketika para tamu mencicipi sup, itu sumatif."
Scriven, (1996)
• "adalah penelitian berorientasi vs berorientasi aksi"
• "evaluasi dimaksudkan - oleh evaluator - sebagai dasar untuk perbaikan"
• "perbedaan sumatif vs formatif adalah tergantung konteks"
evaluasi sumatif memberikan informasi tentang khasiat produk (itu kemampuan untuk melakukan apa yang dirancang untuk melakukan). Sebagai contoh, apakah peserta didik belajar apa yang mereka seharusnya belajar setelah menggunakan modul pembelajaran. Dalam arti, itu mari pelajar tahu "bagaimana mereka melakukannya," tetapi lebih penting lagi, dengan melihat bagaimana pelajar tidak, itu membantu Anda mengetahui apakah produk tersebut mengajarkan apa yang seharusnya untuk mengajar.
evaluasi sumatif biasanya kuantitatif, dengan menggunakan skor numerik atau nilai surat untuk menilai prestasi peserta didik.
Jadi apa perbedaan antara Evaluasi
sumatif dan Pembelajar Penilaian?
Meskipun kedua mungkin melihat data yang sama, umumnya terlihat Penilaian Pembelajar
bagaimana seorang pembelajar individu dilakukan pada tugas belajar. Ini menilai belajar siswa - maka nama Pembelajar Penilaian. Sebagai contoh, Anda mungkin menilai seluruh kelas siswa, tetapi Anda menilai mereka secara individu untuk melihat bagaimana masing-masing lakukan.
Sebuah Evaluasi sumatif, di sisi lain, tampak pada kinerja lebih dari satu pelajar untuk melihat seberapa baik sebuah kelompok lakukan pada tugas pembelajaran yang memanfaatkan materi pembelajaran yang spesifik dan metode. Dengan melihat kelompok tersebut, perancang instruksional dapat mengevaluasi bahan-bahan belajar dan proses pembelajaran - maka nama Evaluasi sumatif. Sebagai contoh, di sini Anda mungkin menemukan bahwa, sebagai sebuah kelompok, semua siswa berhasil dalam Bagian A dari beberapa bahan ajar, tetapi tidak melakukannya dengan baik pada Bagian B. Itu akan menunjukkan bahwa perancang harus kembali dan melihat desain atau penyampaian Bagian B.
Simak
Baca secara fonetik

strategi pembelajaran

Sebagaimana disain pembelajaran yang beragam, strategi pembelajaran juga bervariasi.  Strategi pembelajaran dalam skala makro adalah upaya lembaga pendidikan dalam meneyediakan lingkungan fisik belajar. Sedangkan, strategi pembelajaran dalam kerangka mikro adalah upaya pengajar atau perancang pembelajaran untuk menyediakan lingkungan fisik belajar untuk satu topik atau bahasan tertentu.  Dalam hal ini seluruh upaya mengacu pada SDM (guru, narasumber, karyawan sekolah), lingkungan belajar tertentu, waktu, serta media pembelajaran.

Dalam modul berikut tercantum kategori media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendapat Smaldino, et al., 2008.  Selain itu, Anda dianjurkan untuk membaca Sanjaya, 2008, "Strategi Pembelajaran". Cobalah Anda kajiulang konsep strategi pembelajaran yang dirumuskan oleh Kemp, et.al., 1994.  Apakah perbedaan yang mendasar dengan konsep Smaldino ini ?

pemanfaatan media pembelajaran
kategori :
Kategori media pembelajaran berikut adalah kategori yang dirumuskan oleh Smaldino, et al., 2008.
Text : text adalah kategori media yang berbasis kata/naratif, yang dapat disajikan secara elektronik atau cetak. Dulu rumpun ini dikenal dengan media cetak (printed media).
Manipulatives (objects).
People (orang/narasumber) : Orang sebagai narasumber adalah guru, tenaga ahli, master performer atau orang tertentu yang dianggap profesional.
Video
Video untuk pembelajaran mencakup video yang bersifat analog sampai dengan video interaktif (digital).
·         Visuals : media pembelajaran yang dapat diterima melalui indera penglihatan (mata). Formatnya mulai dari yang paling sederhana seperti gambar sampai yang bersifat digital seperti tayangan melalui LCD.
·          audio : media pembelajaran yang dapat dijangkau dengan indera pendengaran. Formatnya dari mulai analog sampai dengan digital.
Kategori media pembelajaran berubah-ubah mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi. Setiap pakar merumuskan menurut versi ilmu masing-masing.
Definisi
pemanfaatan media pembelajaran menurut Bretz (1971).      
·         sistem : media pembelajaran yang terlengkap, dengan kelengkapan tersebut, peserta didik dapat belajar mandiri.
·         subsistem : media pembelajaran yang dimanfaatkan sebagai bagian dari suatu pembelajaran.  
·         pengayaan : media pembelajaran yang dimanfaatkan sebagai aspek tambahan untuk memperkaya pemahaman atau materi yang telah dikuasai.  
penerapan metode    
 prinsip
metode pembelajaran terbagi dalam dua kelompok besar. Metode yang melekat dengan penyajian pengajar, yaitu ceramah, demonstrasi serta metode yang beroritasi pada peserta didik seperti diskusi, belajar kooperatif.    
kategori  
·         lingkungan belajar  
·         sumberdaya manusia

tujuan pembelajaran

Rumusan tujuan pembelajaran mengalami perubahan karena pengetahuan tentang hasil belajar sudah dikajiulang oleh para pakar.  Krathwohl, dkk menambahkan adanya kemampuan metakognitif serta aspek menciptakan (create) dalam rumusan tujuan pembelajaran.
pengetahuan awal    
pengetahuan awal menjadi modal dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, kita perlu mengukur kemampuan awal peserta didik.      
pertama kali pertemuan di kelas, semua peserta didik perlu diukur kemampuannya. Pengukuran dapat dilakukan dengan memberikan pretes.  
Tehnik Merumuskan Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dirumuskan dengan lengkap agar kondisi dan situasi belajar yang sesuai dapat dideteksi dan ditelusuri. Jika ada kegagalan, maka perbaikan menjadi lebih mudah diketahui.    

pengertian/definition

disain pembelajaran merupakan bidang teknologi pendidikan yang sangat pesat mengikuti kemajuan teknologi. Model yang tersedia sangatlah banyak. Begitu pula dengan konsep dan pengertiannya.
Disain Pembelajaran
Merupakan Proses di mana instruksi ditingkatkan melalui analisis kebutuhan belajar dan pengembangan sistematis bahan pembelajaran. desainer instruksional sering menggunakan teknologi dan multimedia sebagai alat untuk meningkatkan pembelajaran.
desain instruksional, yang juga dikenal sebagai desain sistem instruksional, adalah analisis kebutuhan belajar dan perkembangan instruksi yang sistematis.
desainer instruksional sering menggunakan teknologi instruksional atau teknologi pendidikan sebagai alat untuk mengembangkan instruksi. model desain instruksional biasanya menentukan
metode, yang jika diikuti akan memfasilitasi transfer pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada penerima atau mengakuisisi instruksi. Jelas memperhatikan "praktek terbaik", dan metode pengajaran yang inovatif akan membuat model desain pembelajaran lebih efektif.     harus ada kontras dalam rangka untuk memiliki informasi (jika halaman semua putih, tidak ada tinta hitam, tidak ada kontras dan karena itu tidak ada informasi)
            Banyak desainer instruksional, dalam upaya untuk membuat konten sederhana, mengambil informasi. Sayangnya, ini daun pembelajar bertanya-tanya, adalah solusi tidak untuk mengambil konten, namun untuk menyajikan itu sebuah cara sederhana. Ini adalah seni desain instruksional yang baik. "Kenapa sih saya belajar ini?" Ketika memutuskan apa yang harus meninggalkan keluar, adalah penting untuk mempertimbangkan apa isi, ketika dihapus, tidak akan membahayakan tulang punggung pembelajaran.

Prinsip Dasar (Basic Principles)

Prinsip dasar adalah kerangka pemikiran umum yang berlaku dalam disain pembelajaran. Prinsip pertama mengacu pada penerapan konsep sistem bagi disain pembelajaran. Pada dekade 1990an sepakat penerapan konsep sistem dirumuskan dalam akronim ADDIE. Sedangkan prinsip kedua adalah analisis topik. Analisis topik sekarang ini banyak diterapkan dalam format mindmap dan diterapkan dalam content development yang menjadi bagian dari LCMS. Anda diharapkan mampu menjelaskan prinsip dasar disain pembelajaran, yaitu:
1.      ADDIE
2.     Analisis Topik
ADDIE
Oleh perlengkapan akronim Yang para Ahli Teknologi Pendidikan. Istilah Suami 'booming' 1990an di era years. Sebelumnya, di 1980an years rumusan Addie Suami dikembangkan KESAWAN Kerangka berpikir sistem dan pendekatan sistem
·         Sistem (sistem): Istilah Suami BANYAK ditemui di berbagai Kepemilikan Modal. Untuk ITU, cobalah cari Canada mesin pencari kata kunci Suami Artikel Baru sistem pengertian: sistem, sistem instruksional, pembelajaran sistem. Buat rangkumannya.
·         Konsep Sistem / Sistem: sistem diartikan sebagai kumpulan Komponen Yang bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai Composition Komposisi Yang telah dirumuskan sebelumnya. Komponen terkait masih berlangsung berbeda memiliki fungis yang, rusak Satu salah, Maka sistem regular tidak dapat bekerja.
Rumus ADDIE
·         Analyze/analysis : peserta didik, analisis kebutuhan, analisis isi (content)     peserta didik : orang yang belajar, tidak mengenal jenjang,; misalnya siswa SMP, mahasiswa univ...., peserta pelatihan.
·         analisis kebutuhan : penelusuran kebutuhan lembaga, ditinjau dari seluruh aspek seperti organisasi, SDM, fasilitas, kepemimpinan, aturan, dst.        
·         analisis isi : kajian materi / kurikulum, tentang kedalaman, struktur, ragam pengetahuan, serta sifat (prasyarat, dasar, lanjutan) dst.      
·         Design : pengembangan materi secara teoritis sesuai dengan kaidah belajar dan pembelajaran. Kelengkapan kommponen harus sesuai dengan karakteristik model disain pembelajaran.
·         Develop/Development : tahap pengembangan seluruh komponen yang selesai didisain. Pengembangan ini ditandai dengan pelaksanaan ujicoba terstruktur yang harus dilalui oleh suatu program/produk pembelajaran atau model belajar.                 Pelaksanaan ujicoba dilakukan secara bertahap, yakni self-evaluation, one to one, small group dan large group. Hasil setiap tahap digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki program/produk pembelajaran/model belajar.   
·         Implement/Implementation
·         Evaluate/Evaluation
Pendekatan Sistem (systems approach) adalah pola pemikiran menyeluruh tentang suatu hal agar penyelesaian bisa berhasil dengan baik.  
Analisis Topik    
pengertian : analisis topik adalah upaya seorang SME untuk mengkaji materi yang akan diberikan atau disampaikan kepada peserta didik. Analisis dilakukan secara bertahap seperti pemilahan topik menjadi subtopik, subtopik dikembangkan menjadi uraian.
Sebagai contoh, penyajian materi dimulai dari yang termudah ke materi paling sulit. Selain itu, penerapan contoh disisipkan untuk memperjelas uraian serta mencegah verbalisme.    
pola pemikiran : alur pengembangan yang secara konsisten dilaksanakan sejak awal hingga akhir penyajian materi.    
Pola pemikiran merupakan penerapan teori belajar dan pembelajaran penciptaan proses belajar sesuai dengan tujuan, peserta didik, serta situasi belajar
Alur penyajian dalam modul ini terdiri atas alur linear, branched, serta mindmap. Alur linear dan branched adalah alur konvensional yang biasa ditemui pada pembelajaran terprogram (programmed instruction).      
·         linear : penjabaran atau uraian materi yang lurus, langsung, seolah mengikuti garis tertentu.      
·         branched : penjabaran atau uraian isi dengan alternatif tertentu. Alternatif ini memiliki tingkat kesulitan setara dengan materi awal.      
·         mindmap : penjabaran atau uraian isi yang bersifat menyebar, mengikuti kreatifitas otak seseorang, dengan aspek keterkaitan antar materi itu sendir.

Simak
Baca secara fonetik