Gatomon - Digimon
Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 05 April 2012

Sebagai lulusan Teknologi Pendidikan, kalian termasuk pada kategori adopter yg mana ?

A.  hubungan innovativeness dg kategori adopter
            Inovativeness adalah derajat dimana seseorang atau sekelompok orang relative dapat menearima ide – ide baru dengan cepat dari pada orang lainnya. Innovativeness ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
1.     Lima atribut inovasi (relative advantages, complexity, compatibility,trialibilty, dan observability)
2.     Proses keputusan inovasi
3.     Saluran komunikasi
4.     Extend of Change Agents
anggota sistem sosial dapat dibagi kedalam kelompok-kelompok adopter (penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam menerima inovasi).
            Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers(1961).


Kurva ini juga biasa juga disebut sebagai kurva lonceng, yangmenggambarkan presentase jumlah kategori adopter. Gambaran tentang pengelompokan adopter sebagai berikut:
1.     Innovators : orang yang pertama kali mengadopsi inovasi. Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile,cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
2.     Early Adopters (Perintis/Pelopor) : orang yang menjadi perintis dalam penerimaan inovasi. 13,5% yang menjadi paraperintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi
3.     Early Majority (Pengikut Dini) : para pengikut awal. 34% yang menjadi para pengikutawal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4.     Late Majority (Pengikut Akhir) : terakhir dalam menerima inovasi. 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5.     Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional) : sangat ketinggalan jaman/menolak inovasi. 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.
B.     Data mahasiswa Teknologi Pendidikan, “setelah lulus kalian termasuk pada kategori adopter yg mana ?”
 
      Berikut merupakan data yang telah saya ambil dari forum DIP di facebook,  khusus anak non reg jurusan teknologi pendidikan yang setelah lulus ingin masuk pada kategori adopter yang mana ?, beserta alasanya :

Berdasarkan data di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa :
  1.  Terdapat 12 mahasiswa Teknologi Pendidikan yang setelah lulus akan memposisikan dirinya sebagai seorang inovator = yang pertama kali mengadopsi inovators = yang pertama kali mengadopsi inovas
  2. Terdapat 7 mahasiswa Teknologi Pendidikan yang setelah lulus akan memposisikan dirinya sebagai seorang Early Adopters (Perintis/Pelopor) =  orang yang menjadi perintis dalam penerimaan inovasi
  3. Terdapat 8 mahasiswa Teknologi Pendidikan yang setelah lulus akan memposisikan dirinya sebagai seorang Early Majority (Pengikut Dini) = para pengikut awal. 
  4.  Terdapat 3 mahasiswa Teknologi Pendidikan yang setelah lulus akan memposisikan dirinya sebagai seorang Late Majority (Pengikut Akhir) : terakhir dalam menerima inovasi.
  5.   Tidak ada mahasiswa Teknologi Pendidikan yang setelah lulus akan memposisikan dirinya sebagai seorang Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional) : sangat ketinggalan jaman/menolak inovasi.
  6. Terdapat 4 mahasiswa Teknologi Pendidikan yang belum menentukan pilihannya.




Berdasarkan data di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa:
  1. Terdapat 18% dari seluruh mahasiswa Teknologi Pendidikan non reg yang memberikan alasan “ berdasarkan kemampuan diri sendiri.
  2. Terdapat 9% dari seluruh mahasiswa Teknologi Pendidikan non reg yang memberikan alasan “ untuk mempermudah belajar".
  3.   Terdapat 3% dari seluruh mahasiswa Teknologi Pendidikan non reg yang memberikan alasan “ karena kemajuan teknologi".
  4.  Terdapat 18% dari seluruh mahasiswa Teknologi Pendidikan non reg yang memberikan alasan “ untuk mengatasi masalah belajar”
  5.  Terdapat 52% dari seluruh mahasiswa Teknologi Pendidikan non reg yang tidak memberikan alasan.