KESIMPULAN YANG KAMI DAPAT DARI 5 ARTIKEL YANG KAMI BACA
BERJUDUL
“PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN”
Bahan ajar merupakan media penting bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Tanpa bahan ajar, tampaknya guru akan mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Pada prinsipnya, guru harus selalu menyiapkan
bahan ajar dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Pada umumnya, bahan ajar telah tersedia di berbagai toko buku. Bahan ajar yang
dikemas dalam bentuk buku teks pelajaran ditulis oleh para pakar dan praktisi
dari latar mata pelajaran atau bidang studi. Menulis bahan ajar tidak boleh
dilakukan sembarangan, tetapi harus mengikuti kaidah penulisan bahan ajar yang
standar. Oleh karena itu, tidak semua guru mengetahui dan memahami bagaimana
menulis atau menyusun bahan ajar yang baik.
A. APA ITU BUKU TEKS
Pengertian buku teks telah banyak
dikemukakan para ahli, Tarigan dan Tarigan (1993: 11-13) menyimpulkan;
(a) buku teks itu selalu merupakan buku pelajaran yang ditujukan
bagi siswa pada jenjang pendidian tertentu; (b) buku teks itu selalu berkaitan
dengan bidang studi tertentu; (c) buku teks itu selalu menampilkan
buku yang standar (d) buku teks itu biasanya
disusun dan ditulis oleh para pakar; (e) buku teks itu ditulis untuk tujuan
pembelajaranl tertentu; (f) buku teks biasanya juga dilengkapi dengan
sarana pembelajaran; dan (g) buku teks itu selalu ditulis untuk menunjang
sesuatu program pembelajaran.
Menurut Kamaruddin (1999:1), bahan ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk
mengajar siswa. Namun, yang lebih penting ialah buku sebagai sumber yang
digunakan siswa agar ia belajar. Bahan ajar pada umumnya dikemas ke dalam
buku ajar atau buku teks. Buku teks hendaknya terpaut dengan kurikulum
yang dioperasikan pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Buku teks yang
digunakan seyogianya mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
B. PRINSIP- PRINSIP PEMBUATAN BUKU TEKS PELAJARAN
Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku antara
lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan
·
Prinsip
relevansi artinya
keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar
kompetensi yang ingin dicapai
·
Prinsip
konsistensi
artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka
bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
·
Prinsip
kecukupan artinya
materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat
mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan
tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan
tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
C. KETENTUAN KETENTUAN PEMBUATAN BUKU TEKS PELAJARAN
Buku merupakan sekumpulan informasi
pengetahuan yang dapat dijadikan pedoman atau sumber pengetahuan, maka dalam
penulisan buku teks Pelajaran diperlukkan beberapa ketentuan agar buku yang
disusun memberikan informasi yang utuh, adapun ketentuannya adalah :
·
persyaratan yang berkaitan dengan isi
1. Memuat sekurang kurangya materi
minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
2. Relevan dengan tujuan dan sesuai
dengan kemampuan yang akan dicapai
3. Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang
bersangkutan
4. Sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5. Sesuai dengan jenjang dan sasararan
6. Isi dan bahan mengacu pengembangan
konsep, prinsip, teori
7. Tidak mengandung muatan politis
maupun hal yang berbau sara
·
Persyaratan penyajian
1. Uraian teratur sesuai dengan urutan
setiap bab
2. Ualing memperkuat dengan bahan lain
dan kontekstual
3. Menarik minat dan perhatian sasaran
pembaca
4. Menantang dan merangsang untuk
dibaca dan dipelajari
5. Mengacu pada aspek koginitif,
afektif dan psikomotor
6. Penyajian yang menggunakan bahasan
ilmiah dan formal
·
Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang
benar
2. Menggunakan kalimat yang sesuai
dengan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
3. Menggunakan istilah, kosakata,
indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
4. Menggunakan kata kata terjemahan
yang dibakukan
·
Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi
1. Relevan degan konsep, prinsip yang
disajikan.
2. Tidak mengunakan kesinambungan antar
kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
3. Merupakan bagian terpadu dari bahan
ajar
4. Jelas, baik dan merupakan hal-hal
esensial yang membantu memperjelas materi
D. BAGIAN-BAGIAN DARI BUKU TEKS PELAJARAN
Umumnya
buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :
·
Bagian awal yang berisi
:
1. Halaman cover, bersisi tentang
judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit.
2. Halaman judul , berisi judul,
pengarang/penulis, gambar sampul, tahun terbit, nama depertemen
3. Daftar isi, yang membuat, judul bab,
sub bab, dan nomor halaman
4. Daftar lain seperti : daftar gambar,
daftar table, daftar lampiran.
·
Bagian isi
Bagian ini berisi bab-bab, dan
setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti
naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja
dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit
terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan
merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian
dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi
lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap
bab disamping berisi informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan
soal.
·
Bagian
akhir
Pada bagian akhir dari suatu buku
biasanya berisi antara lain :
1. lampiran, bila lampiran lebih dari
satu lembar harus diberi nomor urut arab
2. Glosarium (jika ada), kata/istilah
yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
3. Kepustakaan, ada beberapa cara
menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian
cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
1. Hendaknya digunakan buku acuan yang
relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan
teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
2. kepustakaan disusun dengan urutan
abjad, urutannya sebagai berikut :
Mulyasan,E, 2003, Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
1. Indeks : pencantuman indeks
dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori,
atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu, penulisan indeks dengan
pengaturan sbb :
1) entri
disusun menurut abjad dan tidak bernomor urut
2) entri
diawali dengan huruf kecil , kecuali berupa nama
3) entri
diikuti dengan tanda koma dan nomor halaman tempat entri berada,
Contoh :
alkohol, 12
formalin, 35
E. SISTIMATIKA PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN
Penulisan buku teks pelajaran
hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka penulisan. Kerangka penulisan
disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan tema dan
judul yang akan ditulis.
Penulis buku teks pelajaran
hendaknya berpedoman pada kerangka penulisan yang telah disusun , oleh
karena itu kerangka harus lengkap dan rinci untuk mempermudah penulisan, isi
naskah terdiri dari bab atau unit,setiap bab diberi nomor urut dengan angka
romawi dan dilengkapi dengan judul bab. Pecahan bab yang disebut subbab ditulis
dengan nomor huruf arab.
F. PENGGUNANAN BAHASA INDONESIA DALAM
PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN
Penulisan buku teks pelajaran
hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas. Kejelasan dan
ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang
jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang
runtut,kelugasan dan keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan
kalimat fasif, hindarilah pengunaan kata kata sepeti saya kami, kemudian
tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis, seperti penulis atau peneliti tapi
inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan bahasa Indonesia baku
hendaknya memperhatikan :
·
Kaidah
Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan
(EYD)
·
Penerapan
kaidah Ejaan
·
Pemakaian
tanda baca
G. PENGETIKAN NASKAH BUKU TEKS PELAJARAN
Dalam pengetikan naskah diktat ada
beberapa hal yang harus diperhatikan kertas yang digunakan adalah kertas jenis
HVS putih, ukuran kuarto atau polio tergantung selera tetapi umunya ukuran
kuarti, mbidang pengetikan pun berjaeak 4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm
tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian
halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
Diktat ditulis dengan computer yang
baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya, pengetikan dengan menggunakan rata
kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi atarkata dalam teks. pelajaran
Awal alinea diketik npada ketukan
keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah tand baca titik, titik dua,
titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah tertentu
yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam
pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
·
Jenis
dan ukuran huruf
·
modus
huruf
·
spasi
·
tablel
dan gambar
H. ILUSTRASI DAN PERWAJAHAN
Buku teks walaupun dibuat oleh
seorang guru, maupun widyaiswara yang pada jaman komputer belum banyak
dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto dilakukan oleh tenaga
ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi setelah komputer banyak
digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer ,
ilustrasi bisa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan
wajah sudah ada fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang penulis buku teks
haris memperhatikan masalah masalah :
·
Format
buku teks pelajaran agar enak dibaca
·
Tata
letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca.
·
Tipografi
yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf
·
ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan
dengan kata dapat disajikan dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa
foto foto yang berwarna..
I. PETUNJUK TEKNIS PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN
Untuk melakukan penulisan buku teks,
dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis yang dapat
dijadikan pedoman penulisan antara lain
·
Hal hal yang harus diperhatikan :
1. berilah jarak 3 spasi antara
table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
2. judul table atau gambar diketik pada
halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau
gambar
3. tepi kanan teks tidak harus rata ,
oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa
dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi,
bukan diletakkan dibawahnya
4. tempatkan nomor halaman di pojok kanan
atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman
bagian awal.
5. Semua nama pengarang dalam daftar
rujukan harus ditulis.
6. Nama awal atau nama tengah dapat
disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
·
Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
1. Tidak boleh ada bagian yang kosong
pada akhir halaman kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir bab
2. Tidak boleh memotoing table atau
gambar
3. Tidak boleh memberi garis vertikal
antara kolom pada table kecuali terpaksa
4. Tidak boleh memberi tanda apapun
sebagai tanda berakhirnya suatu bab
5. Tidak boleh menempatkan sub judul
dan identitas table pada akhir halaman
6. Rincian tidak boleh menggunakan
tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan
dengan menggunakan komputer.
7. Tidak boleh menambah spasi antarkata
dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
8. Daftar rujukan tidak boleh
diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat
ditempatkan setelah bab akhir
J.
Berikut
beberapa tips yang diperlukan bagi siapa saja yang akan menulis buku teks
pelajaran.
1.
Pahami dan kuasai terlebih dahulu kurikulum.
Meskipun kurikulum hampir setiap tahun berubah. Namun, itu menjadi acuan utama,
agar isi buku nantinya tidak melenceng jauh dari kurikulum.
2.
Menulislah buku teks berdasarkan latarbelakang
pendidikan kita. Bila Anda lulusan Pendidikan Biologi menulislah buku teks
pelajaran Biologi. Demikian pula bila Anda lulusan pendidikan agama Islam,
menulislah buku PAI. Secara tidak langsung itu akan memudahkan Anda dalam
menulis.
3.
Bila Anda kesulitan menulis sendiri, mintalah
kolega guru yang mengajar pelajaran yang sama untuk menulis bersama. Ini
dimungkinkan, karena buku pelajaran membenarkan hasil karya beberapa orang.
4.
Kirimkanlah ke pusat perbukuan bila memang ingin
mendapatkan penilaian dan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah. Atau bila
dikirimkan ke penerbit, kirimkanlah ke penerbit yang memang menerbitkan buku
pelajaran.
5.
Bila telah diterima oleh penerbit. Pantau dan
senantiasa berkomunikasi dengan penerbit sejauh mana perkembangannya. Agar bila
nantinya tidak diterbitkan maka dapat dipindahkan ke penerbit lainnya.
6.
Selain naskah, hendaknya disertai dengan
foto-foto yang mendukung. Buku teks pelajaran sekarang ini tidak diperbolehkan
untuk menggunakan ilustrasi berupa gambar (lukisan). Tetapi menggunakan foto.
Dalam buku pelajaran olahraga, gerak dan contoh harus menggunakan foto.
Demikian juga untuk menjelaskan mengenai tumbuhan.
7.
Turutlah mengedit tulisan dengan editor
penerbit. Karena ada juga penerbit yang tidak memiliki editor khusus buku
pelajaran. Misalnya, nama-nama latin dalam pelajaran biologi misalnya, oriza
sativa atau oriza satifa? Atau penulisan nama orang, apakah Archimides atau
Archimedes?
8.
Selain tulisan ada juga penanda atau lambang
tertentu pada pelajaran tertentu. Misalnya tanda sigma, sinus, kubik, dll.
9.
Apabila diperlukan, mintalah editor ahli dari
pihak luar. Misalnya dari ahli bahasa untuk pelajaran bahasa, atau guru besar
biologi, fisika, matematika, dll
K. Penulisan
Buku Text Pelajaran Menurut Rancangan Undang-Undang
Republik Indonesia
BAB V
PENULISAN
NASKAH BUKU
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 33
Penulisan
naskah buku meliputi penulisan, penerjemahan, penyaduran, pengilustrasian,
perancangan tata letak, dan penyuntingan.
Pasal 34
Naskah buku
meliputi karangan asli, terjemahan, saduran, dan ciptaan lain.
Bagian Kedua
Penulisan
Pasal 35
(1)
Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat dapat memberikan bantuan dana untuk pembuatan
penulisan buku yang dilakukan oleh penulis dalam bentuk hibah.
(2)
Penggunaan bantuan dana hibah oleh penulis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan perjanjian hibah dan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 36
(1)
Penulisan naskah buku teks pendidikan formal dan pendidikan non-formal
ditulis oleh ahli di bidangnya oleh perorangan atau kelompok, dengan mengacu
pada kaidah-kaidah penulisan buku teks.
(2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai kaidah-kaidah penulisan buku teks
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian
Ketiga
Penerjemahan
Pasal 37
Naskah hasil
penerjemahan harus sesuai dengan makna dalam bahasa aslinya.
Pasal 38
Buku yang diterjemahkan untuk keperluan pendidikan
diutamakan untuk meningkatkan akhlak mulia, pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kebudayaan.
Pasal 39
Penyeleksian buku yang akan diterjemahkan dengan biaya APBN
atau APBD dilaksanakan oleh Badan Perbukuan.
Bagian
Keempat
Penyaduran
Pasal 40
Naskah hasil
penyaduran harus sesuai dengan makna dalam bahasa aslinya.
Pasal 41
Buku yang disadur untuk untuk keperluan pendidikan
diutamakan untuk meningkatkan akhlak mulia, pendidikan karakter, pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kebudayaan.
Pasal 42
Penyeleksian
buku yang akan disadur dengan biaya APBN atau APBD dilaksanakan oleh Badan
Perbukuan.
Bagian
Kelima
Pengilustrasian
Pasal 43
(1) Pengilustrasian
buku mencakup pengilustrasian dari segi kulit dan isi buku.
(2)
Pengilustrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disesuaikan
dengan peruntukan buku.
Bagian
Keenam
Penyuntingan
Pasal 44
Naskah hasil
penyuntingan harus sesuai dengan makna naskah aslinya.
Pasal 45
Penyuntingan
naskah buku dapat dilakukan dari segi gagasan, bahasa, dan ilustrasi tanpa
mengubah makna aslinya.
Salah satu usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah menulis
bahan ajar dan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran adalah sumber
pembelajaran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru mesti
selektif dalam memilih buku yang layak dan berkualitas. Untuk memacu
kreativitas guru, dimungkinkan pula untuk menulis buku teks pelajaran.
Penulisan buku teks pelajaran harus mengacu pada rambu penilaian
yang telah ditetapkan oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk) dan Badan Standar Nasional
Pendidikan.
Dari
artikel yang kami kutip dari internet, dapat kami simpulkan bahwa dalam proses
penulisan buku terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan antara lain prinsip relevansi (keterkaitan), konsistensi (keajegan)
dan kecukupan (materi yang diajarkan hendaknya mencukupi
dalam membantu peserta diklat mengusai kompetensi yang akan diajarkan). Dalam penulisan buku text pelajaran terdapat
Ketentuan-ketentuan dalam
pembuatan buku teks pelajaran tersebut, ketentuannya berupa : persyaratan yang
berkaitan dengan isi, penyajian, bahasa dan ilustrasi. Umumnya buku text
pelajaran terdiri dari tiga (3) bagian yang mencakup :
·
Bagian awal yang berisi
: halaman cover, halaman judul , daftar isi, dan daftar
lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
·
Bagian
isi, dan
·
Bagian akhir Pada bagian akhir
biasanya berisi antara lain : lampiran, glosarium (jika ada), kepustakaan.
Sumber
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Topik : Pengalaman Menulis
Buku Pelajaran
Narasumber : Drs. Mochtar M.Noor MPd
Waktu : Pukul 13.00 – 13.30
WIB
Tempat : Sekretariat Jurursan
Teknologi Pendidikan
Hasil Wawancara :
Kenangan Menulis Buku Penunjang
Perkuliahan
Siang itu merupakan hari yang cukup panas di salah
satu kampus negeri di Jakarta. Tepatnya di Universitas Negeri Jakarta Kampus A.
Hiruk Pikuk para mahasiswa, dosen serta para pekerja bangunan yang sedang
membangun beberapa gedung baru hari itu tak menyurutkan mereka menjalani
kegiatan mereka masing-masing. Kampus A Universitas Negeri jakarta (disingkat
UNJ) lebih tepatnya di Fakultas Ilmu Pendidikan terlihat cukup ramai siang itu
karena satu jam yang lalu telah usai perkuliahan. Para penghuni Fakultas Ilmu
Pendidikan (atau lebih sering disebut dengan FIP) menyibukkan diri dengan
beribadah dan makan siang sebelum memulai kembali aktivitas perkuliahan yang
cukup berat.
Salah satu dosen FIP, lebih tepatnya dosen jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (atau biasa disingkat TP) yaitu bapak
Mochtar, tengah beristirahat melepas lelah sambil bercengkrama dengan teman
sesama dosennya di ruang Sekretariat Jurusan TP (atau Sekjur TP) siang itu. Karena
beliau saat itu cukup senggang, maka kami dengan hati-hati dan sopan meminta
izin kepada beliau untuk kami wawancarai mengenai pengalaman beliau menulis
buku teks pelajaran atau buku teks kuliah. Beliau memberi izin kami dengan
senang hati.
Sebelumnya, kami ingin membahas sedikit mengenai Pak
Mochtar tersebut. Beliau merupakan salah satu tim dosen di jurusan TP yang bisa
dikatakan cukup senior. Pada semester ini tepatnya semester 097, beliau
mengampu beberapa mata kuliah, salah satunya yaitu Pemanfaatan Media Audio.
Beliau memulai menulis buku sudah cukup lama, sehingga
saat menceritakan pengalamannya kepada kami, beliau tidak ingat dengan tepat
kapan memulai menulis buku. Tapi beliau ingat buku pertama yang ditulisnya,
berjudul “Kemamouan Dasar Mengajar”. Beliau menulis buku tersebut dilatar
belakangi oleh permintaan fakultas sebagai bahan ajar perkuliahan. Beliau
berkata bahwa menulis buku tersebut membutuhkan waktu berkisar 6 bulan lamanya.
Beliau juga membagi kiat-kiat
menulis buku teks perkuliahan. Sebelum menulis sebuah buku teks perkuliahan,
beliau harus mempunyai buku sumber minimal 5, membuat garis besarnya berupa
tujuan pembuatan buku, sasaran pembaca buku. Beliau juga berkata kemampuan yang
harus dikuasai dalam pembuatan buku yaitu penguasaan pada materi yang akan
dimasukkan ke dalam buku, bahasa yang baik dan mudah di mengerti bagi si
pembaca atau sasaran pembaca serta penguasaan dalam hal media yang akan
digunakan yaitu komputer atau laptop atau netbook. Dengan melakukan hal-hal
tersebut, beliau tidak mengalami kesulitan dalam menulis buku tersebut.
Hal-hal yang tidak boleh
dilakukan dalam menulis buku teks perkuliahan menurut pak Mochtar yaitu
menyalin buku lain tanpa menulis dari sumber mana. Karena jika hal tersebut
dilakukan sama saja kita melakukan plagiat, itulah yang beliau katakan.
Beliau juga bercerita
bagaimana bukunya terbit. Awalnya, beliau menyiapkan apa saja yang akan
membantunya dalam menulis buku teks perkuliahan. Setelah semua siap, mulailah
beliau menulis teks perkuliahan. Setelah selesai, draft yang telah dibuat oleh
beliau, beliau berikan kepada fakultas karena sebenarnya fakultaslah yang
memberikan tugas pada beliau untuk membuat buku teks perkuliahan sebgaia bahan
ajar perkuliahan. Setelah sampai di fakultas, akhirnya diterbitkanlah buku
tersebut. Beliau berkata selain buku yang berjudul “ Kemampuan Dasar Mengajar”,
beliau juga menulis buku yang berjudul “Strategi Diklat”.
Setelah hampir setengah jam
beliau dan kami berbincang mengenai pengalaman beliau menulis buku,kami pun
menyudahinya karena waktu terus berjalan dan kami merasa cukup.
Disusun Oleh :
Chatarina Retno, Irlianti Alfani, dan Ratna Rahmawati